Kenapa Manusia Membutuhkan Agama, Budaya, Kepedulian, dan Kesetiaan?

Semakin maju sebuah perkembangan jaman, semakin kritis orang terhadap kehidupan atau sesuatu yang berasal dari yang lalu, berusia tua, tidak praktis, ketinggalan jaman, dst. Agama dan budaya adalah dua hal yang berasal dari masa lalu dan dibawa serta dilestarikan (diajarkan) turun-temurun. Dua hal ini yang saat ini paling tergerus atau terdampak oleh perkembangan jaman dan kemajuan teknologi.

Manusia Sebagai Penjaga

Terkait manusia sebagai salah satu bagian dari kehidupan di dunia ini (bumi) memiliki peran yang unik dan penting sebagai makhluk yang memiliki kecerdasan lebih dibanding yang lain (binatang, tumbuhan, dst). Peran itu adalah menjaga bumi dan kehidupan di dalamnya. Ketika peran itu berkurang atau terganggu oleh sesuatu, maka bisa jadi manusia tidak lagi memberikan peranan / manfaat baik di muka bumi ini atau justru merusak dan menghancurkan hal yang seharusnya dijaganya.

Kita tahu bahwa hidup adalah hal yang dibutuhkan semua makhluk. Untuk hidup, manusia perlu memiliki pekerjaan agar memperoleh penghasilan (uang) yang digunakan untuk bertransaksi memenuhi berbagai kebutuhannya. Entah apapun jenis pekerjaan yang didapatkan oleh mereka, semuanya pastilah berhubungan dengan mengelola sumber daya yang ada di bumi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bagaimana cara mengelola sumber daya tersebut kembali pada kemampuan, ketrampilan, kecerdasan, kuasa yang dimilikinya, serta aturan yang membatasinya.

Aturan ada dan dibuat sejauh ini didasarkan pada dua hal yaitu dari unsur religi (agama/kepercayaan) serta budaya (history). Beberapa hal yang perlu kita cermati dan pahami terkait aturan di atas diantaranya:

  • Aturan agama berasal dari suatu hubungan vertikal antara manusia dengan penciptanya, sementara aturan budaya / history berasal dari suatu hubungan horisontal antara manusia dengan manusia lainnya.
  • Aturan agama memiliki imbalan dan konsekwensi dalam bentuk pahala dan dosa, sementara aturan budaya memiliki imbalan legalitas dan konsekwensi berupa hukuman dan sangsi.
  • Aturan agama memiliki sifat wajib diikuti dan dilaksanakan namun didasarkan pada pemahaman, kemampuan, serta kemauan individu masing-masing, sementara aturan budaya bersifat menyeluruh, merata, dan setara.

Manusia dan Agama

Kemunculan agama, agama apapun, seringnya diawali dengan kehadiran seorang tokoh yang dipercaya membawa pesan dari Sang Maha Pencipta. Keberadaan agama dalam bentuk fisik sendiri biasanya didirikan oleh para penganutnya setelah tokoh pembawa pesan telah tiada/meninggal. Intisari, nilai-nilai, ajaran dan aturan kemudian dikumpulkan dan disusun menjadi sebuah bentuk fisik (Al Kitab) dengan tujuan ke dalam agar terjaga kelestarian serta dapat dipelajari oleh umatnya, sementara tujuan keluar untuk ditularkan dan disebarluaskan.

Another Post

No data was found

Get Involved!

Want to be part of Digsan? Find out what you can give and what you will get?